BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak munculnya orang yang memilih terjun sebagai
pengusaha, agar dapat memahami keuntungan-keuntungan apa kita dapat dari
pekerjaan tersebut dan adakah dampak-dampak atau kegagalan yang mungkin dapat
terjadi dari salahnya pengambilan keputusan.
B. Tujuan
Untuk menyelesaikan tugas softskill.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian pengusaha
Seorang pengusaha adalah seseorang yang telah
memiliki perusahaan , usaha atau ide dan mengasumsikan akuntabilitas yang
signifikan bagi risiko yang melekat dan hasil. Pengusaha adalah istilah yang
diterapkan pada tipe kepribadian yang bersedia mengambil bagi dirinya sendiri
sebuah perusahaan baru atau perusahaan dan menerima tanggung jawab penuh untuk
hasilnya.
Pengusaha adalah orang utama di balik sebuah
perusahaan atau organisasi, dia atau dia dapat menunjukkan kualitas nya sebagai
pemimpin dengan memilih manajer yang tepat bagi perusahaan. Sebuah teori yang
lebih umum diadakan adalah bahwa pengusaha muncul dari populasi pada permintaan,
dari kombinasi peluang dan orang posisi yang baik untuk mengambil keuntungan
dari mereka.
Riset menjadi pengusaha
Schumpeter berpendapat bahwa pengusaha merupakan
inovator, yang memperkenalkan teknologi baru ke tempat kerja atau pasar,
meningkatkan efisiensi, produktivitas atau menghasilkan produk baru atau jasa
(Deakins dan Freel 2009). akademisi lain seperti Katakanlah, Casson dan
Cantillon, mengatakan pengusaha merupakan penyelenggara faktor atau produksi
yang bertindak sebagai katalis untuk perubahan ekonomi (Deakins dan Freel,
2009). Belenggu berpendapat bahwa entrepreneur adalah individu yang sangat
kreatif yang membayangkan solusi baru menyediakan kesempatan baru bagi hadiah
(Deakins dan Freel, 2009). Ini adalah beberapa definisi dari bidang kewirausahaan,
tetapi menunjukkan kompleksitas dan kurangnya kohesi antara penelitian akademik
(Gartner, 2001). Sebagian besar penelitian berfokus pada ciri-ciri pengusaha.
Cope (2001) berpendapat bahwa meskipun sifat wirausaha tertentu disyaratkan,
perilaku pengusaha 'yang dinamis dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Shane dan Venkataraman (2000) berpendapat
pengusaha semata-mata berkaitan dengan pengakuan kesempatan dan eksploitasi,
namun kesempatan yang diakui tergantung pada jenis pengusaha yang Ucbasaran et al.
(2001) menyatakan ada berbagai jenis tergantung pada bisnis mereka dan keadaan
pribadi.
Ada tubuh berkembang pekerjaan yang menunjukkan
bahwa perilaku kewirausahaan tergantung pada faktor-faktor sosial dan ekonomi.
Penelitian menjadi pengusaha wanita menggambarkan ini cukup jelas.
"Negara-negara yang memiliki pasar tenaga kerja yang sehat dan
diversifikasi atau jaring pengaman yang lebih kuat menunjukkan rasio yang lebih
menguntungkan dari kesempatan untuk perempuan pengusaha kebutuhan-driven."
(Minitti, 2010) Apakah faktor-faktor tersebut sangat bervariasi, berdasarkan
kebutuhan lokal. Di Somalia, ini mungkin tanaman lebih besar atau air bersih,
sementara di AS, teknologi tampaknya menjadi faktor pendorong.
Penelitian baru mengenai kualitas kewirausahaan
yang diperlukan untuk sukses adalah berkelanjutan, dengan pekerjaan penting
dari Institut Kauffman membentuk dasar statistik untuk banyak. Penelitian dari
Scott A. Shane (2008) merangkum banyak counter-intuitif kesimpulan dari
penelitian ini, sementara Perez penelitian Adrian pada atribut sukses
untuk-pendiri tim co sedang berlangsung.
Biografi Walt Disney ~ Pendiri Walt Disney
Pictures
Walter Elias Disney atau lebih dikenal sebagai
Walt Disney adalah produser film, sutradara, animator, dan pengisi suara berkebangsaan
Amerika Serikat yang mendirikan perusahaan film anak-anak nomor 1 dunia Walt
Disney Pictures. Ia terkenal akan pengaruhnya terhadap dunia hiburan pada abad
ke-20. Sebagai ko-pendiri Walt Disney Productions (bersama Roy O. Disney),
Disney menjadi salah satu produser film paling terkenal di dunia. Perusahaan
yang didirikannya, kini dikenal sebagai The Walt Disney Company, kini memiliki
pendapatan tahunan sekitar $ 35 milyar. Disney lahir pada 5 Desember 1901 dan
meninggal 15 Desember 1966 pada usia 65 tahun.
Biografi Walt Disney ~ Pendiri Walt Disney
Pictures dari Google Biografi
Kehidupan Walt Disney dapat diringkas dalam
pedoman yang diikuti oleh semua orang kaya. Barang siapa ingin suskes, harus
bekerja berat, pantang menyerah, dan lebih mengikuti kegandrungan. Walter Elias
Disney dilahirkan di Chicago pada tanggal 5 Desember 1901. Ibunya, Flora Call,
adalah wanita Jerman, sedangkan ayahnya, Elias Disney, seorang keturunan
Irlandia Kanada. Namun ada satu gagasan yang selalu mengusik pikiran Walt
Disney gagasan bekerja sendiri terutama karena ia telah mendengar bahwa
sebagian karyawan akan tidak diperlukan bila musim sibuk berlalu.
Ia gembira dengan prospek itu karena dua hal.
Pertama, ia ingin berdiri sendiri, dan kedua, ia sangat ingin melakukan sesuatu
yang baru dan orisinil, tidak hanya memenuhi keinginan bos dan para pelanggan.
Disney, bersama dengan seorang teman, Ube Iwerks, mendirikan agen seni
periklanannya yang pertama. Pelanggannya yang pertama adalah suatu rangkaian
restoran. Disney dan temannya berhasil membuat kesepakatan dengan restoran
untuk membangun bengkel kerjanya di bangunan restoran baru itu tanpa membayar
sedikit pun. Sebagai imbalan, mereka harus membuat poster-poster iklan untuk
restoran itu.
Di samping bekerja untuk memenuhi kontrak ini,
mereka bebas untuk mengerjakan proyek lain. Untuk menarik pelanggan, Walt
merancang suatu rencana khusus. Ia akan pergi ke suatu toko atau perusahaan dan
mencari tahu apakah mereka mempunyai suatu bagian seni. Orang yang memegang
pimpinan mungkin menjawab bahwa bagian itu tidak diperlukan. Lalu Walt akan
menawarkan jasanya atas dasar freelance, hubungan lepas. Kalau perusahaan itu
tidak mempunyai pekerjaan yang harus dikerjakannya, tidak apa-apa. Tetapi kapan
pun ada pekerjaan semacam itu yang harus dikerjakan, Walt dan temannya siap
memberikan jasanya. Dalam waktu singkat, cara kerja semacam itu memungkinkan
Walt dan temannya menabung cukup banyak uang yang tak mungkin dikumpulkannya
andaikan mereka bekerja pada satu perusahaan saja.
Bisnis ini tampak memberikan harapan besar, tetapi
pada suatu hari Walt menemukan suatu iklan dalam koran yangmenyatakan bahwa
Kansas City Film Ad Company memerlukan seorang kartunis. Ia menghadapi dilema:
Apakah ia akan mempertahankan bisnisnya dengan Ube atau akan mencoba memenuhi
impian sejak masa kanak-kanaknya untuk membuat animasi kartun? Sekali ia telah
menguasai kemahiran baru, tak ada yang akan menghalangi dia memulai usahanya
sendiri kembali.
Pertimbangan ini mendorong dia memberatkan
menerima pekerjaan itu. Pada tahun 1920, Disney akhirnya memasuki dunia animasi
kartun. Ia akan segera menciptakan sebuah nama bagi dirinya di bidang itu, dan
tokoh-tokoh perannya akan menjadi populer di seluruh dunia.
Mickey Mouse adalah tokoh kartun yang menjadi simbol
Disney
KC Film Ac Company memegang tanggung jawab atas
segala aspek iklan film dan tak berapa lama menyadari kemampuan kartunis muda
ini. Tak lama sesudah mulai, Walt diberi tugas membuat poster seorang pria yang
mengenakan topi menurut mode mutakhir. Walt menggambar poster itu, tetapi
hidung orang itu digantikan dengan gambar bohlam! Ketika poster itu ditampilkan
di layar, bos berseru: “akhirnya muncul sesuatu yang baru di tempat ini: Saya
sudah bosan dengan wajah-wajah cantik ini.”
Keorisinilan dan visi Walt tentang barang-barang
di sekelilingnya membuat beberapa teman dan atasan kurang senang. Mereka
sebenarnya iri dan menganggap dia pengacau. Oleh sebab itu, mereka tidak mau
membiarkan dia mencoba suatu teknik baru untk menyempurnakan kartun-kartunnya.
Ia mempunyai gagasan cemerlang membuat beberapa lukisan dan seluloid, lalu
memotretnya dan menumpuknya dan akhirnya memfilmkannya. Pimpinan tidak mau
mendengar hal semacam itu. Mereka merasa bahwa cara kerja mereka yang lama
sudah cukup memberikan hasil sampai saat itu. Mereka tidak melihat alasan untuk
mengubah teknik-teknik mereka, karena dengan cara itu pun para pelanggan sudah
puas. Walt Disney tahu bahwa dia benar. Setelah berbulan-bulan membujuk bosnya,
Walt akhirnya diperbolehkan membawa pulang salah satu kamera perusahaan untuk
melakukan beberapa percobaan. Sejak saat itu, Walt Disney tidak pernah lagi
berpaling ke belakang.
Di sebuah garasi kosong yang sudah dirombak jadi
studio, ia mulai membuat film-film animasi pendek dengan menggunakan teknik
hasil rekaannya. Ia kemudian memperlihatkan hasilnya kepada seorang pemimpin
bisokop terkenal. Orang itu sangat terkesan. Sketsa-sketsa dan teknik film Walt
sangat berbeda dengan yang sudah-sudah. Film kartunnya yang pertama segera
diputar di bioskop-bioskop.
Pada mulanya kartun-kartun ini dimaksudkan untuk
menggantikan iklan-iklan agar penonton terus menikmati apa yang muncul di layar
selama selang waktu. Walt menyebut film-film itu “Laugh-O-Grams.” Film-film
kartun Walt disenangi penonton dan sejak itu di Kansas City Walt Disney tidak
lagi diejek sebagai si orang muda eksentrik” tetapi disegani. Gajinya naik.
Dalam waktu singkat Disney menjadi orang terkenal di kota itu.
Ia mengembalikan kamera yang dipinjamnya dan
membeli kamera sendiri dengan uang simpanannya. Film-film kartun menjadi
semakin populer. Walt Disney menyewa ruang kantor yang lebih luas untuk usaha
kecilnya, Laugh-O-Grams Corporation dengan modal awal sebesar $15.000. Ia
mempekerjakan beberapa magang dan seorang salesman untuk mempromosikan
Laugh-O-Grams di New York City. Impiannya untuk mandiri menjadi kenyataan pada
waktu ia baru berumur 20 tahun.
Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari KC Film
untuk bekerja sendiri sepenuhnya. Tetapi sukses tidak terjadi dengan
sendirinya. Biaya produksi tinggi dan sikap perfeksionis Walt Disney (yang
membuat dia menanamkan kembali semua uang hasilnya untuk memperbaiki hasilnya),
disamping pasaran yang sangat terbatas, segera mengakibatkan kebangkrutan.
Ini merupakan masa suram dalam hidupnya; ia telah
beranggapan bahwa masa sulitnya akhirnya berlalu. Ia tidak beruang sedikitpun
dan terpaksa tinggal di bengkel dengan makan dan tidur di sebuah bangku kecil,
satu-satunya perabot yang dia miliki. Lebih jelek lagi, sekali seminggu ia
harus pergi ke stasiun kereta api untuk mandi.
Akhirnya ia berhasil mendapatkan kontrak pembuatan
kartun animasi untuk mendidik anak-anak pentingnya menyikat gigi. Pada suatu
malam, dokter gigi yang memesan kartun ini datang menemuinya dan mengajak dia
ke kantornya. “Tidak bisa,” jawab Disney. “Mengapa?” tanya dokter itu. “Karena
saya tidak punya sepatu. Satu-satunya sepatuku ada di tempat tukang sepatu
untuk direparasi, dan saya tidak punya uang untuk mengambilnya.”
Walaupun menghadapi keadaan yang serba
menyusahkan. Walt Disney tidak putus asa. Ada sebuah gagasan di otaknya. Pada
suatu malam bulan Juli 1923, dengan membawa semua uang di dalam saku baju
setelan tuanya dari kain minyak berwarna abu-abu, pemuda kurus kering ini naik
kereta api menuju Hollywood. Ia bertekad kuat untuk menjadi orang penting dalam
dunia perfilman.
Ketika tiba di Hollywood, Walt Disney hanyalah
satu di antara banyak orang yang mengharapkan mewujudkan cita-citanya. Kakaknya
Ray telah tinggal di California beberapa waktu lamanya, dan ia dengan senang
hati mengundang adiknya tinggal di rumahnya. Walt mulai mengunjungi
studio-studio film satu per satu. Ia bersedia bekerja apa saja asal ada
hubunganya dengan berfilman.
Untuk maju dalam suatu bidang keahlian khusus,
orang harus masuk ke dalamnya apa pun pengorbanannya. Disney segera menyadari
betapa sulitnya masuk ke studio-studio film Hollywood. Banyak orang lain
sebelum dia telah melamar kerja, tetapi ditolak. Walt Disney tidak menjadi
patah semangat karenanya. Kalau ada orang lain yang berhasil masuk, mengapa ia
tidak? Di matanya, ada dua macam orang: Mereka yang merasa kalah dan terlantar
bila mereka tak dapat menemukan pekerjaan dan mereka yang dapat mencari
penghasilan dengan cara apa pun dalam masa sulit. Disney selalu berusaha keras
agar termasuk dalam golongan kedua.
Pengalaman mengajar dia bahwa orang harus
sepenuhnya mengandalkan diri sendiri. Ia kembali ke papan gambar dengan kemauan
keras untuk mencari tempat bagi dirinya. Ia menggambar film-film komik dengan
maksud dijual kepada pengusaha bioskop. Ia hanya menggunakan kembali pengalaman
yang sudah diperolehnya di Kansas City dengan Laugh-O-Grams. Ada seorang
pemilik gedung bioskop yang begitu tertarik sehingga ia membeli berseri-seri
film komik. Ia bahkan memesan rangkaian cerita Alice in Wonderland yang telah
mulai dibuat oleh Walt Disney di Kansas. Kepada Disney ditawarkan uang $1.500.
Jumlah sebesar itu jauh lebih besar daripada yang diharapkan. Rangkaian seri
Alice in Wonderland ini diputar berurutan sampai tiga tahun. Dengan hasil penjualannya
Walt Disney bisa membeli rumah dan bahkan membangun studio filmnya sendiri.
Sesudah film-film Alice in Wonderland, Walt ingin menciptakan sesuatu yang baru
dan yang benar-benar orisinil. Maka lahirlah makhluk kecil cerdik yang
disebutnya “Mickey Mouse”, nama yang diberikan oleh istri Disney, Lillian
Bounds. Mickey Mouse dengan cepat menjadi bintang tenar di seluruh dunia, dan
bahkan lebih terkenal daripada banyak bintang Hollywood. Walaupun demikian,
pada mulanya para produser menyambut kedatangan Mickey dengan kurang
bersemangat.
Kira-kira pada waktu itu, film berbicara mulai
muncul dan orang mulai memboikot film bisu. Disney pun bereaksi. Dengan
kelompok pembantunya, ia memperkenalkan suatu metode baru untuk mensikronkan
suara dan animasi. Walt terus mencari teknik-teknik baru untuk memperbaiki
kemahirannya. Ia menerapkan pula proses: “teknikolor” yang baru. Dengan teknik
baru ini ia tidak perlu lagi menggunakan kombinasi dua warna. Dalam film Bambi,
ia menggunakan 46 rona warna hijau untuk hutannya. Kartun berwarnanya yang
pertama, Silly Symphony, membuat para penggemar film kegirangan.
Disney makin menyadari bahwa kalau ia mau terus
berkarya dengan skala yang lebih besar, ia harus membangun suatu kelompok
berotak cerdar, artinya ia harus mengelilingi dirinya dengan asisten-asisten
orang pintar yang mampu menawarkan produk bermutu. Untuk memantapkan diri, kami
tahu bahwa kami harus melatih sendiri para asisten.
Disney merasa bahwa para kartunis yang bekerja
padanya terlalu sering menggunakan cara-cara tipu daya kuno. Ia tahu bahwa
satu-satunya cara mengubah keadaan ini adalah dengan mengadakan kursus-kursus
latihan bagi mereka. Tujuannya sederhana: memperbaiki mutu lukisan dan teknik
animasi. Ketika perusahaannya terus bertambah besar, ia memutuskan pada tahun
1930 untuk mendirikan sekolahnya sendiri, tempat ia akan mengajarkan segala
teknik animasi kartun kepada calon-calon kartunis. Sekolah itu segera mulai
tampak seperti kebun binatang. Soalnya, untuk membuat tokoh-tokoh kartunnya
lebih realistic Disney telah mengubah ruang kelasnya menjadi laboratorium
biologi kehidupan nyata dengan berbagai binatang yang diamati oleh para siswa
dalam aneka perilaku dan sikapnya selagi tidur, jaga, makan, dan lain-lain.
Pengamatan ini akan membantu dia pula untuk membuat film-film dokumenter
tentang keajaiban alam pada waktu yang akan datang. Pada tahun 1938, Disney
memperkenalkan film animasi panjang tajuk karangannya yang pertama, Snow white.
Untuk membuat film ini ia membutuhkan waktu dua tahun penuh kerja keras. Film
tersebut merupakan salah satu karya besarnya.
Logo Walt Disney Pictures saat ini yang merupakan
produsen film anak-anak dunia
Tidak lama sesudah itu, ia membangun studio film
modern di Burbank, California. Di tempat itu ia akan mempekerjakan sebanyak
1.500 orang. Sampai di situ ia tampaknya telah mencapai apa yang diimpikannya.
Setahap demi tahap ia menjadi apa yang diinginkannya dahulu. Saya hanya bekerja
dengan baik kalau ada hambatanm yang harus kuatasi. Saya khawatir bila segala
sesuatu berjalan dengan terlalu lancar karena saya takut terjadinya perubahan
mendadak dalam situasi ini.
Setelah Perang Dunia II, Ray dan Walt Disney
menerima beberapa kontrak dari ketentaraan untuk membuat film dokumenter dan
poster perang. Begitu perang selesai, bisnis makin sibuk bagi Disney Studios,
dan Walt semakin mencurahkan perhatiannya pada keahlian seninya. Ia sering
bekerja sampai larut malam. Konon, ia sering membongkar-bongkar keranjang
sampah kertasnya untuk melihat isinya. Pada keesokan harinya ia akan menyuruh
aistennya untuk meneliti apa yang ditemukannya; katanya, potongan-potongan
kertas ini sering kali mengandung gagasan besar. Pada masa itulah Walt Disney
menciptakan kebanyakan film besarnya, antara lain Cinderella, Peter Pan dan
Bambi.
Pada tahun 1950-an, impian fantasmagorik Walt
Disney-Disneyland mulai berkembang. Pada waktu itu, semua temannya, terutama
bankir-bankirnya, menyatakan bahwa proyek ini gila-gilaan. Sekali lagi, Disney
akan menunjukkan bahwa impian manusia dapat menjadi kenyataan.
Gagasan menciptakan Disneyland muncul, ketika ia
berjalan-jalan di taman dengan kedua putrinya, Sharon dan Diana. Ia
membayangkan sebuah taman wisata sangat luas tempat anak-anak dapat bertemu
dengan tokoh kartun yang mereka sayangi. Ketika Walt Disney akhirnya memutuskan
untuk proyek tersebut, tidak ada seorang pun atau apa pun dapat mengubah
keputusannya.
Disneyland tersebar di berbagai negara dunia dan
sangat populer
Disneyland akhirnya terwujud di Anaheim,
California, pada tahun 1955. Hari itu hari besar bagi Walt Disney. Ia berkata:
Andaikata saya mendengarkan saya sendiri, tamanku ini tidak akan selesai.
Inilah, akhirnya, sesuatu yang dapat saya sempurnakan terus-menerus. Pada tahun
1985, Disneyland menyambut pengunjungnya yang ke-250 juta. Ketika Walt Disney
meninggal pada tahun 1966, bioskop kehilangan salah seorang penciptanya yang
paling besar. Dua prinsip penting telah memotivasi seluruh hidupnya: melakukan
apa yang dia nikmati dan percaya akan gagasan-gagasannya. Tanpa prinsip-prinsip
ini, ia tak akan pernah menjadi Walt Disney yang besar: penerima 900 tanda
kehormatan, 32 Oscar, lima Emmy, dan lima doktor honoris causa, perintis
sejarah animasi dan salah seorang manusia terkaya di dunia. Ia telah mewujudkan
impian-impiannya jauh melebihi harapannya yang paling muluk.
DAFTAR PUSTAKA
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Entrepreneur&ei=qdLrTOPCIsP48Ab93tBh&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=3&ved=0CDwQ7gEwAg&prev=/search%3Fq%3Dentrepreneur%26hl%3Did%26sa%3DX%26prmd%3Dinb
Blogtopsites.
http://www.blogtopsites.com/outpost/f07916fc6cf5b78bec7efed3a9328c37. Diakses
pada tanggal 23 November 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar